Sabtu, 24 Desember 2016

Berperilaku Jujur menurut Islam



 Apa pengertian jujur? Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”. Secara istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:
1.      Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan
2.      Kesesuaian antara informasi dan kenyataan
3.      Ketegasan dan kemantapan hati
4.      Sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan

Berbicara kejujuran, kejujuran terbagi menjadi 5 macam, yaitu:
1.            Shidq Al-Qalbi (jujur dalam berniat). Hati adalah poros anggota badan. Hati adalah barometer kehidupan. Hati adalah sumber dari seluruh gerak langkah manusia. Jika hatinya bersih, maka seluruh perilakunya akan mendatangkan manfaat. Tapi jika hatinya keruh, maka seluruh perilakunya akan mendatangkan bencana. Itulah hati dan kejujuran yang tertanam dalam hati akan membuahkan ketentraman.
2.            Shidq Al-Hadits (jujur saat berucap). Jujur saat berkata adalah harga yang begitu mahal untuk mencapai kepercayaan orang lain. Orang yang dalam hidupnya selalu berkata jujur, maka dirinya akan dipercaya seumur hidup. Tetapi sebaliknya, jika sekali dusta, maka tak akan ada orang yang percaya padanya.
3.            Shidq Al-’Amal (jujur kala berbuat). Amal adalah hal terpenting untuk meraih posisi yang paling mulia di surga. Oleh karena itu, kita harus selalu mengikhlaskan setiap amal yang kita lakukan. Allah Swt. sangat membenci orang-orang yang banyak berbicara tetapi sedikit beramal. Jadi, yang harus kita lakukan adalah banyak bicara dan juga beramal agar kita bisa meraih kenikmatan surga.
4.            Shidq Al-Wa’d (jujur bila berjanji). Janji membuat diri kita selalu berharap. Janji yang benar membuat kita bahagia. Janji palsu membuat kita selalu was-was. Maka janganlah memperbanyak janji (namun tidak ditepati) karena Allah Swt. sangat membenci orang-orang yang selalu mengingkari janji.
5.            Shidq Al-Haal (jujur dalam kenyataan). Orang mukmin hidupnya selalu berada di atas kenyataan. Dia tidak akan menampilkan sesuatu yang bukan dirinya. Dia tidak pernah memaksa orang lain untuk masuk ke dalam jiwanya. Dengan kata lain, seorang mukmin tidak hidup berada di bawah bayang-bayang orang lain. Artinya, kita harus hidup sesuai dengan keadaan diri kita sendiri.

يـاَيـُّهَا الَّذَيـْنَ امَنُوْا لِمَ تَـقُوْلُـوْنَ مَا لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. كَـبُرَ مَقْتـًا عِنْدَ اللهِ اَنْ تَـقُوْلُـوْا مَا لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. الصف:2-3
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." [Ash-Shaff : 2 – 3]

عن أبى ذرّجندب بن جنادة وأبى عبدالرحمن معاذبن جبل رضي الله تعالى عنهما عن رسول الله صلى الله عليه  وآله وسلم قال: إِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِئَةَ اْلحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقٍ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
"Berkata Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’adz r.a., RAsulullah saw. Bersabda: “Bertaqwalah pada Allah di mana saja kamu berada dan ikutkanlah keburukan itu dengan kebaikan yang akan menghapuskannya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. Tirmidzi)

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa kejujuran akan membuat seseorang mendapatkan cinta kasih dan keridhaan Allah Swt. Sedangkan kebohongan adalah kejahatan yang tiada tara, yang merupakan faktor terkuat yang dapat mendorong seseorang berbuat kemunkaran dan menjerumuskannya ke jurang api neraka. Teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah SAW. Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah SAW. dan orang-orang yang berilmu.

Minggu, 11 Desember 2016

Teks Anekdot dan Dialognya



TEKS ANEKDOT

Suatu hari, seorang guru sedang memberikan pelajaran sikap dan moral kepada murid-muridnya. Sang guru berkata kepada murid-muridnya “Tahukah kalian? Sebenarnya Indonesia itu merupakan negara yang sangat kaya, kaya akan sumber daya alamnya yang sangat melimpah, selain sumber daya alamnya, penduduk di negara kita juga sangat melimpah, tapi adakah yang tau mengapa dengan penduduk yang berjumlah sangat banyak tersebut belum ada yang bisa memaksimalkan kekayaan alam yang sangat melimpah di negara kita?”

Kemudian ada seorang murid yang mengangkat tangannya dan berkata dengan lantang, “Digo tau pak”

Sang guru pun menjawab, “Nah Digo, menurutmu kenapa hal itu bisa terjadi?”           

Digo menjawab, “Karena kebanyakan rakyat belum mendapat pendidikan yang cukup untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah pak”

Sang guru menjawab, “Pintar kamu Digo, ada lagi yang ingin memberikan pendapatnya?”

Tristan mengangkat tangan dan langsung menjawab, “Karena semua penduduk hanya ingin menambah jumlah penduduk pak, bukan menambah kekayaan alam kita pak. Coba saja kalau penduduk di negara kita ini fokus untuk memaksimalkan kekayaan alam, pasti jumlah pertambahan penduduk tidak akan melonjak lagi, malah bisa saja berkurang karena kebanyakan waktunya dipakai untuk bekerja dan berpikir untuk kemajuan bangsa, sehingga waktu berkumpul dengan istri jadi berkurang pak.”

Semua murid yang ada dikelaspun berdiri dan memberikan tepuk tangan yang riuh ramai untuk jawaban Tristan tersebut.

Sang guru menjawab, “Hahaha, masih kecil saja kamu sudah memikirkan istri, bagaimana jika kamu sudah punya istri kelak, mau punya berapa istri kamu?”

Tristan menjawab, “Satu saja cukup pak, tapi kalau saya sudah menjadi petinggi negara dan kebanyakan uang, karena saya juga ingin menyejahterakan rakyat, nambah satu lagi juga boleh pak”

Semua murid yang ada dikelas tertawa akan jawaban Tristan yang terlihat polos itu.

Sang guru menjawab, “Walah, bocah edyan. Lumayan, 5 menit sudah berlalu. Ayo kita mulai pelajarannya”

Semua murid serentak menjawab, “Yaaaahhhhh”

Kemudian semua murid mengeluarkan buku pelajaran mereka dari tas dan bersiap untuk menerima pelajaran dari guru.
“Sebelum saya mulai materi tentang DPR, saya mau tanya, apakah singkatan dari DPR?” Tanya sang guru.

Toby menjawab, “DPR itu mempunyai singkatan pada setiap hurufnya pak”

Sang guru menjawab. “Ya itu saya tau, apa singkatannya, Toby?”

Toby menjawab, “D, yaitu Datang sidang dengan sangat gagah. P, yaitu Pada saat sidang mereka tertidur. R, yaitu Rupiahpun mengalir dengan lancar."

Setelah beberapa menit suasana menjadi tenang, kini semua murid menjadi tertawa karena mendengar jawaban Toby.

“Walah bisa saja kamu ini, Toby. Saya jelaskan ya anak-anak, DPR itu adalah Dewan Perwakilan Rakyat. DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum.” Tegas sang guru.

“Ada yang tau apa saja hak yang dimiliki oleh DPR?” Tanya sang guru.

“Toby tau pak” Toby mengangkat tangannya

“Walah jangan kamu lagi, kamu terlalu sering berhalusinasi nanti ngawur lagi menjawabnya” Kata sang guru kepada Toby.

“Mungkin Sissy bisa menyebutkan apa saja hak yang dimiliki oleh DPR?” Tanya sang guru kepada Sissy.

“Hak yang dimiliki DPR itu ada hak angket dan hak interpelasi pak” Jawab Sissy.

“Coba Tristan jelaskan apa maksud dari hak angket dan hak interpelasi!” Perintah sang guru kepada Tristan.

“Angket-interpelasi itu sebenarnya suatu singkatan pak” Jawab Tristan

“Singkatan apa, Tristan?” Tanya sang guru

“Angket-interpelasi itu adalah singkatan dari berangkat sedikit terlambat injak ruang sidang lalu tertidur saat pelaksanaan sidang” Jawab Tristan.

“Walah haha bisa saja kamu, namun itu ada benarnya anak-anak. Saat ini ada banyak anggota DPR yang tidur pada saat peaksanaan sidang. Padahal sidang tersebut membahas kepentingan rakyat, bagaimana rakyat mau sejahtera? Wakil rakyatnya saja tertidur pada saat membahas tentang kepentingan rakyatnya.” Cakap sang guru.

“Mungkin ada alasannya mereka tertidur pak” Jawab Digo.

“Alasan? Maksud kamu? Apakah kamu tahu alasannya kenapa mereka tertidur?” Tanya sang guru.

“Mungkin mereka tertidur karena mereka sedang mengawali kesuksesan mereka dengan mencari inspirasi dari mimpi mereka pak, kan sukses berawal dari mimpi, mungkin karena itu mereka selalu tidur pada saat sidang” Jawab Digo nyeleneh.

“Aduh-aduh, kalian tidur jam berapa semalam? Apakah masih ngantuk? Kok dari tadi saya bertanya kalian bisa saja mempelesetkan jawaban sebenarnya ya, hahaha” Kata sang guru kepada murid-muridnya.

Lalu tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi, mereka pergi meninggalkan kelas untuk beristirahat.




DIALOG ANEKDOT
Guru : (berdiri dan menjelaskan pelajaran) Tahukah kalian? Sebenarnya Indonesia itu merupakan negara yang sangat kaya, kaya akan sumber daya alamnya yang sangat melimpah, selain sumber daya alamnya, penduduk di negara kita juga sangat melimpah, tapi adakah yang tau mengapa dengan penduduk yang berjumlah sangat banyak tersebut belum ada yang bisa memaksimalkan kekayaan alam yang sangat melimpah di negara kita?

Seorang murid: (mengangkat tangan) Digo tau, Pak.

Guru : Nah Digo, menurutmu kenapa hal itu bisa terjadi?

Digo :Karena kebanyakan rakyat belum mendapat pendidikan yang cukup untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah pak.

Guru : Pintar kamu Digo, ada lagi yang ingin memberikan pendapatnya?

Tristan : (mengangkat tangan) Karena semua penduduk hanya ingin menambah jumlah penduduk pak, bukan menambah kekayaan alam kita pak. Coba saja kalau penduduk di negara kita ini fokus untuk memaksimalkan kekayaan alam, pasti jumlah pertambahan penduduk tidak akan melonjak lagi, malah bisa saja berkurang karena kebanyakan waktunya dipakai untuk bekerja dan berpikir untuk kemajuan bangsa, sehingga waktu berkumpul dengan istri jadi berkurang pak.

Semua murid : (Berdiri dan tepuk tangan)

Guru : Hahaha, masih kecil saja kamu sudah memikirkan istri, bagaimana jika kamu sudah punya istri kelak, mau punya berapa istri kamu?

Tristan : (mengusap kepalanya) Satu saja cukup pak, tapi kalau saya sudah menjadi petinggi negara dan kebanyakan uang, karena saya juga ingin menyejahterakan rakyat, nambah satu lagi juga boleh pak.

Semua murid tertawa

Guru : Walah, bocah edan. Lumayan, 5 menit sudah berlalu. Ayo kita mulai pelajarannya.
Semua murid : Yaaaahhhhh. (Segera mengambil buku dan membuka bukanya selembar demi selembar)
Guru : Sebelum saya mulai materi tentang DPR, saya mau tanya, apakah singkatan dari DPR?
Toby : DPR itu mempunyai singkatan pada setiap hurufnya pak
Guru :Ya itu saya tau, apa singkatannya, Toby?
Toby : D, yaitu Datang sidang dengan sangat gagah. P, yaitu Pada saat sidang mereka tertidur. R, yaitu Rupiahpun mengalir dengan lancar.
Semua murid tertawa
Guru : (tersenyum) Walah bisa saja kamu ini, Toby. Saya jelaskan ya anak-anak, DPR itu adalah Dewan Perwakilan Rakyat. DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Ada yang tau apa saja hak yang dimiliki oleh DPR?
Toby : (mengangkat tangan)  Toby tau pak.
Guru : Walah jangan kamu lagi, kamu terlalu sering berhalusinasi nanti ngawur lagi menjawabnya. Mungkin Sissy bisa menyebutkan apa saja hak yang dimiliki oleh DPR?
Sissy : Hak yang dimiliki DPR itu ada hak angket dan hak interpelasi pak
Guru : Coba Tristan jelaskan apa maksud dari hak angket dan hak interpelasi!
Tristan : Angket-interpelasi itu sebenarnya suatu singkatan pak
Guru : Singkatan apa, Tristan?
Tristan : Angket-interpelasi itu adalah singkatan dari berangkat sedikit terlambat injak ruang sidang lalu tertidur saat pelaksanaan sidang
Guru : Walah haha bisa saja kamu, namun itu ada benarnya anak-anak. Saat ini ada banyak anggota DPR yang tidur pada saat peaksanaan sidang. Padahal sidang tersebut membahas kepentingan rakyat, bagaimana rakyat mau sejahtera? Wakil rakyatnya saja tertidur pada saat membahas tentang kepentingan rakyatnya.
Digo : Mungkin ada alasannya mereka tertidur pak
Guru :Alasan? Maksud kamu? Apakah kamu tahu alasannya kenapa mereka tertidur?
Digo : Mungkin mereka tertidur karena mereka sedang mengawali kesuksesan mereka dengan mencari inspirasi dari mimpi mereka pak, kan sukses berawal dari mimpi, mungkin karena itu mereka selalu tidur pada saat sidang
Guru :Aduh-aduh, kalian tidur jam berapa semalam? Apakah masih ngantuk? Kok dari tadi saya bertanya kalian bisa saja mempelesetkan jawaban sebenarnya ya, hahaha
Bel berbunyi : (Tet tet tet)
Semua murid dan guru pun keluar kelas untuk beristirahat

Contoh Cerpen Bahasa Jawa Banyumasan



 KENANG VIRUS

Kanca-kanca, kiyeh inyong arep nyritakna sawijining crita sekang Dhusun Gantua. Gantua kuwe dusun sing maen tur masyarakate makmur. Masyarakat nang dusun kiye meh kabeh dadi peternak unggas kaya bebek, ayam lan seliya-liyane. Nanging ya uga akeh sing dadi wong tani. Gantua pancen tentrem, lan makmur, nanging Gantua manggon nang daerah sing keisolir sekang daerah njaba. Gantua ana nang pucuk sisih wetan Pulo Glatik. Kiye nyebabna wawasan maring kesehatan lan kebersihan ora patia maen. Masyarakate uga ora seneng wisuh karo sabun seuwise nyambut gawe nang kandhang utawa bar ngemek unggas.
          Esuk kuwe, ayame Pak Mamo, warga Dusun Gantua, mati meh separo dewek.
“Kiye ayam-ayam ku kenang apa? Jan ora memper, sewengi wis mati meh separo dhewek. Apa enggane ditekek nang jin sekang desa sebelah ? “ omonge Pak Mamo nang mbatin.
Panjenengane uga nemoni kulit ayame ana warna biru lan siki uga nang desa sebelah lagi akeh kedadeyan ayam mati mendadak, dadi dheweke mbatin kaya kuwe miki.
Pak Mamo langsung njioti ayam ayam mau karo tangan langsung lan dibuang maring kali sing ana nang mburi umaeh.
Segutule ngumah, Pak Mamo krasa ngelih. Panjenengane banjur mbukak tudung saji lan gageyan njiot dhaharan tanpa wisuh karo sabun. Deweke krasa tangane esih bersih ora kenang kotoran dadi ora prelu karo sabunan.
Pirang ndina bar kuwe....
“Bu, kayong pating nggreges temen ya? Guluku ya kayong lara kiye nggo ngeleg apa-apa. Jan kayong rasane ora karuan pisan kiyeh.” Omonge Pak Mamo maring bojone.
“Apa iya enggane mriyang, Pak ? Dadi ora maring kandhang, Pak?” takone Mbok Mamo nggenahna omongane bojone.
“Ora dhisit lah bu. Ngesuk Insya Allah menawa wis mandan kepenak ya bapak maring kandhang ngurus ayam sing solot dina solot sethithik.”
“Jan pak, apa enggane kiye nang jin kae sing diomongna nang tanggane dhewek, Pak?” takone Mbok Mamo
“Ya mbuh si kuwe, aku ra bisa mestekna. Bu tulung maring nggone Dukun. Mbokan jere sapa teyeng nambani mriyangku kiye.” Njaluke Pak Mamo.
“Ya pak, mengko tek gawe wedang kopi dhisit.” Semaure Mbok Mamo.
Bar nggawekna kopi nggo Pak Mamo, Mbok Mamo banjur lunga maring nggone Mbah Dukun sing kondang pinter ngobati penyakit apa dene kena tulah kang jin.
“Nuwun sewu, Mbah. Kula mriki badhe nyuwun obat kangge bojone kula. Bojone kula nggih, kayong pating greges niku, bengel nopo kepripun niko terose, Mbah. Mbokan jere sinten saged dipuntambani .”
“ Kiye, Mbok. Bojone rika kuwe jane katone ora kenang apa-apa. Panemune inyong kuwe ya bojone rika kuwe kenang jin amarga tau mbuang ayam mati nang kali. Nah, jin kali kuwe murka marang bojone rika. Dadi kenang kenang mbok?” wangsule si Mbah Dukun.
“Nggih ngapunten niki, Mbah. Kepripun supados bojone kula mboten mriyang malih, saged kerja malih?” takone Mbok Mamo.
“Eladalah, kiye Mbok, bojone rika kuwe ya kudu manut maring inyong. Wis siki koe kudu ngwei sajen kembang pitung rupa karo menyan maring kali sing tes nggo mbuang ayam ayam kuwe mau. Bar kuwe, rika kudu ngwei seakeh akeeh wedang bening nggo bojomu. Kaya kuwe ya.”
“Nggih niki maturnuwun Mbah, kula wangsul rumiyin.” Pamite Mbok Mamo
“Ya wis nganah di cepet mari.”
Sabanjure, Mbok Mamo langsung nglakokna apa sing diprentah  nang Mbah Dukun mau.Mbok Mamo banjur nyajeni kali lan ngwei unjukan nggo Pak Mamo.
Wis pirang ndina kiye larane Pak Mamo ora mari-mari. Ningen malah dadi tambah ruwet. Dheweke tambah bengel, malah flu lan kangelan nggo ngeleg.
“Mbok, sampeyan wis maring dukune urung sih? Aku kayong tambah bengel.”
“Uwis jane, Pak. Apa kae dukun ora pinter nambani ya?”
“Alah, sing bener baen. Dukun ngendi jane sih, Mbok?” takonne Pak Mamo.
“Lah kae,Pak, sing perek Lapangan, sing ndi maning sih?” jawabe Mbok Mamo.
“Oalah,Mbok mbok, kae dukun ebeg, Mbok.Bener bae ana sajen sajenan. Aku ya jane mikire mbokan aku sing salah apa kenang jin apa keprime. Tapi wingi mandan tek pikir kiye bengel temenan udu kang jin. Aku njaluke dukun sing bisa nambani lara, udu sing nggo nambani mendem kenang jin!”
“Oalah, Pak pak. Ya wis lah siki seanane bae disit. Bengel bengel ya ditambani sing ana bae disit. Kiye dikompres karo ngunjuk banyu sing akeh ben mandan mudun panase.”
Pirang ndina kuwe, wong sing bengel lan unggas sing pada mati solot akeh. Pak Lurah banjur nglaporna kedadeyan kuwe maring dinas kesehatan lan peternakan sing ana nang kabupaten.
“Nuwun sewu, Pak, Bu. Niki desa kula, Gantua, gadah kedadeyan radi mboten saged dinalar. Unggas unggas mati sedaya lan mendadak, uga wonten bercak biru. Kula kuwatir mbok niku kedadeyan flu burung sing saweg marak wekdal niki.” Lapore Pak Kades maring pegawe nang dinkes.
“Alah,Pak. Bahaya niku, kados tanda tanda flu burung. Nggih kula kaliyan kanca-kanca badhe teng lokasi.” Wangsule pegawe kuwe.
Segutule Desa Gantua, para pegawe dinas kesehatan lan dinas peternakan mau langsung ngadakna pemeriksaan marang ayam ayam sing mati. Kebeneran, akeh warga Gantua sing urung mbuwang ayame dadi kena nggo sampel lan kena diteliti.
“Pak, Bu. Sesampunipun kula priksa, ayam ayam teng desa mriki resmi kejangkit virus H5N1.” ngendikane pegawe kang dinas
“Lah nopo niku,Pak. Jeneng warna werni temen?” takone salah sawijine warga.
“Virus H5N1 niku virus ingkang nyerang kekebalan unggas, menawi sampun nyerang, unggas bengel lan mboten let suwe mati. Nah virus niku uga saged nyerang tiyang menawi kekebalan awakipun mboten sae. Tiyang saged diindentifikasi kejangkit menawi ngrasakaken kados bengel, angel ngeleg dhaharan, flu lan uga saged kejangkit menawi bar nyepeng ayam ingkang kena virus H5N1 lan dhahar masakan saking golongan unggas ingkang kejangkit virus lan dimasak mboten sae utawi mboten mateng.” Jelase pegawe kang dinas.
Bar kuwe, kabeh unggas sing meh kejangkit utawa sing esih waras banjur dimusnahna. Kandhang-kandhang uga dibersihna supayane virus langsung musnah. Bar kuwe uga dilakukna vaksinasi lan sosialisasi-sosialisasi maring Desa Gantua babagan peternakan supayane desane makmur nang peternakan uga nang pertanian.
Lah, kepriwe kabare Pak Mamo? Pak Mamo sing lagi gerah banjur digawa menyang rumah sakit nggo dipriksa apa panjenengane positif kejangkit virus flu burung. Sekang hasil kuwe mau, Pak Mamo positif kejangkit flu burung nanging amarga penangananne cepet, Pak Mamo ora suwe nang rumah sakit. Panjenengane wis sehat lan bisa ngurus kandhang sing wis resik lan nduwe tekad arep urip sing resik. Ora Pak Mamo thok, kabeh warga dhusun ya siki wis urip makmur kang usaha peternakan.
“Alhamdulillah ya Bu, bapak wis mari, bisa ngrumati kandhang maning. Sapet ana penyuluhan kae, kayonge kabeh warga dhusun padha njaga keresikan ya bu.” Ngendikane Pak Mamo maring bojone.
“Iya, Pak. Syukur Alhamdulillah paringane Gusti Allah. Iya, Pak, ya dadi pada ora penyakiten maning.” Semaure Bu Mamo.
          Nah kuwe kanca-kanca, mulane dhewek diprentah nang pemerentah kon wisuh ya nganggo sabun, njaga keresikan, lan nduwe wawasan sing amba.
Cukup semene dhisit ya crita kang Dhusun Gantua. Ayam trengginas ucul kejiret, di waras di slamet.